Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Asal Nge-Post






  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

Hampir Hilang



Kriiing…. Bel berbunyi,waktunya murid murid SMPN 6 Batam pulang kerumahnya masing-masing tapi tidak untuk anak kelas 7-5 karena harus latihan upacara bendera sebagai petugas upacara bendera minggu depan. Saat itu aku bertugas sebagai paduan suara. Karena cuaca pada siang hari itu sangat panas jadinya kami latihan  bernyanyi di koridor ruang tata usaha. Kami bernyanyi tidak mungkin sambil menggendong tas oleh sebab itu kami meletakkan tas tersebut di depan ruangan tata usaha. Aku membawa dua tas pada saat itu, tas ranselku dan tas yang ku pegang berisikan laptop.
Latihan pun di mulai, kami berlatih membawakan lagu wajib dengan serius. Selesai latihan upacara, anak kelas 7-5 berniat untuk menjenguk teman kelas kami yang sedang sakit bernama Rita. Sebelum berangkat, kami bertanya pada wali kelas 7-5 bernama ibu esti untuk meminta izin bahwa kami akan pergi kerumah Rita. Sayangnya Bu Esti tidak mengizinkan kami,tapi kami melanggar perkataan ibu itu, kami tetap saja pergi untuk menjenguk Rita.
“ Bu,kami setelah ini mau pergi kerumah Rita ” Tanya salah satu murid 7-5
“untuk apa? “ Tanya bu esti bermaksud tidak setuju
“kami ingin menjenguk Rita yang sedang sakit bu” Tanya Intan
“tidak ada , pokoknya kalian langsung pulang kerumah” jawab bu esti membantah
Bu esti langsung meninggalkan kami
“ kita pergi saja,kita kan sudah sepakat “ ujar  alya
“iya,bagaimanapun juga, kita harus pergi” jawab intan

Akhirnya anak kelas 7-5 sepakat untuk pergi kerumah Rita dan tidak mendengarkan perkataan ibu Esti.
Kami memberhentikan angkutan umum yang berjalan di depan kami dan akhirnya kami sampai di persimpangan rumah rita. Kami turun dari angkutan umum. Pada saat itu aku melihat arni menenteng sebuah tas yang berisikan laptop.
“ arni kok ko bawa laptop? “ tanyaku
“ kan hari ini ada TIK jadi bawa laptop “ jawab arni


Seketika itu, aku mengingat bahwa hari itu aku juga membawa laptop yang kutaruh di tas merah yang biasanya aku pegang. Aku menoleh ke arah tanganku. Astagfir… aku tidak membawa laptop itu.  Spontan aku langsung menyebrang menuju angkutan umum yang kunaiki tadi. Aku melihat ke dalam angkutan umum itu dan hasilnya laptopku tidak ada di sana. Aku ingin menangis pada saat itu,.
“teman , laptop ku hilang nih” ujar ku
“ hilang dimana?” Tanya witta
“aku gatau “ jawabku sedih
“mungkin ketinggalan di sekolah” ujar dhea
“gimana niiih??” tanyaku sambil mengeluarkan air mata
“yaudah biar aku temenin ke sekolah lagi” ujar witta
“mereka gimana?” tanyaku
“kalian kerumah rita aja dulu, biar aku sama naimah nyusul” jawab witta tegas
“ohyaudah” jawab ku

Langsung aku dan witta memberhentikan angkutan umum yang berjalan di depan ku. Untung angkutan umum itu kosong jadi aku tidak malu untuk menangis. Sepanjang jalan aku terus manangis dan bertanya tanya kemana laptop ku.
“witt, gimana nih??” Tanya ku pada witta
“udah jangan nangis” jawab witta
“gimana kalo laptopku hilang?” Tanya ku lagi
“jangan bilang kayak gitu, siapa tau masih ada dikelas” jawab witta
“aku takut  dimarahi sama orangtua ku” ujar ku sambil menangis
Witta hanya diam mendengar ucapanku.
Kami pun tiba di depan gerbang SMPN 6 Batam. Aku sengaja tidak lewat di depan gerbang dan mengajak witta untuk lewat jalan samping sekolah. Pertama,aku pergi ke kelas ku,ternyata pintunya sudah di tutup,untungnya gorden tidak tertutup tetapi aku melihat kedalam, laptopku sudah tidak ada. Aku terus menangis dan berjalan ke arah lapangan ternyata ada kakak kelas sembilan yang pada saat itu sedang melaksanakan pemantapan. Aku merendahkan volume, takut mereka melihat ke arah luar dan melihatku sedang menangis.
Aku berjalan menuju koridor tata usaha dan aku melihat sebuah tas yang berwarna merah tergeletak di dinding . Aku mendekati tas itu, daannnn……. Ternyata tas itu milik ku. Aku sangat senang sekali , raut wajahku langsung berubah seketika, yang tadinya penuh dengan air mata seketika air mata itu berhenti mengalir dari mataku. Aku membuka tas tersebut dan aku melihat masih utuh dengan isinya. Aku sangat senang sekali, aku dan witta segera kembali kerumah rita tapi witta berpendapat lain.
“ayo wit,kita kerumah rita” ujar ku
“mending kita kerumahmu dulu,terus ko ambil motor,kita naik motor kerumah rita” ujar wita
“oh.yaudah deh” jawabku
Aku dan witta berjalan kaki kerumahku karena jarak sekolah ke rumahku cukup dekat. Ketika sampai di depan rumah dan menemui orang tuaku . aku tidak menceritakan kejadian laptopku yang nyaris hilang itu kepada ibu dan bapakku. Aku langsung pergi menggunakan motor kerumah rita. Setelah sampai di daerah rumah rita, aku bingung rumah rita dimana. Aku berkeliling di daerah itu dan aku melihat alya sedang membawa motor dan memboncengi dhea. Spontan aku mengikuti mereka,bukanya malah mengajak ku ke rumah rita tetapi mereka itu mengajak aku keliling daerah tersebut.
“alya, rumah rita dimana?” tanyaku sambil membawa motor
“disana” alya hanya berbiacara tetapi tidak memberitahuku dimana
“ayolah kerumah rita” ajakku
“iya-iya” alya menjawab sambil tertawa
            Setelah lama berkeliling akhirnya kami sampai di depan rumah rita. Kami masuk ke dalam rumah rita dan duduk. Setelah kami ngobrol ngobrol dan ketawa-ketiwi akhirnya kami memutuskan pulang.
Sampai dirumah,aku memikirkan laptop ku lagi. Apa iya nyaris hilangnya laptop ku gara-gara tidak mendengar perkataan ibu esti? Kalau benar aku tidak akan mengulanginya lagi.

SELESAI

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

INI GUE


H
aiii. Perkenalin namaku Zahrotun Na’imah. Biasanya, teman-temanku memanggilku Na’im.  Aku kelas 1 SMA di MAN Yogyakarta 1. Aku lahir di Batang,15 januari 1998. Baru kemarin aku merayakan ulang tahunku yang ke-16 . Aku anak sulung dari 2 bersaudara,aku mempunyai adik laki-laki bernama Ahmad Abdillah. Sekarang dia kelas 5 sd. Alhamdulillah, sampai sekarang kedua orangtuaku masih lengkap, ayahku bernama Casdiyono, ibuku bernama Sriyati.
Setelah aku dilahirkan, orangtuaku merantau ke kota yg cukup jauh yaitu Batam. Jadi,semenjak kecil,aku hidup disana sampai kelas 3 smp. Riwayat pendidikan berawal dari TK yang bernama TK Nurul Jadid yang letaknya tidak jauh dari tempat tinggalku. Setelah lulus TK, aku melanjutkan pendidikan di tingkat SD di SDN 008 Bengkong yang letaknya pun tidak jauh dari tempat tinggalku. Setelah lulus SD dengan nem yang  memuaskan. Aku melanjutkan pendidikan di tingkat SMP di SMPN 6 Batam RSBI. Sebelum diterima di smp tersebut. Aku melakukan 5 tahap tes masuk smp tersebut dan pasti tentunya butuh pengorbanan yang tidak main-main. Dan pada akhirnya aku diterima di test psikotest yaitu tes tahap terakhir dengan skor 122. Sekolah ku yang satu ini emang berbeda dari sekolah lainnya karena merupakan satu-satunya sekolah yang ada di Batam dengan tarafan Internasional (RSBI) dan kedua orangtuaku sangat bangga karena aku bisa bersekolah di SMP  terbaik di
Batam. Di Sekolah tersebut aku benar-benar diuji kecerdasan otakku karena orang-orang yang bersekolah disana bukan sembarang orang, mereka merupakan orang-orang yang memiliki pengetahuan yang luas sehingga dapat diterima disitu. Di Sekolah tersebut aku memiliki pesaing-pesaing tangguh yang kapan saja dapat menjatuhkan baik keadaan mental maupun fisik. Hari demi hari kulalui dengan suka maupun duka dan pada akhirnya aku duduk dikelas 3 SMP. Pada saat itu, wali kelasku bertanya padaku, mau lanjut ke manakah aku setelah ini? Aku masih bingung. Aku ingat kata-kata Mem Tis “kalau kalian ingin kuliah di kota luar, mulainya mencari SMA dimana kalian ingin berkuliah” seketiika itu aku langsung teringat bahwa kelak nanti aku ingin kuliah di UGM maka dari itu aku harus SMA di Jogja. Saat di Rumah aku berbicara kepada orangtuaku tentang perkataan Mem Tis dan mereka menyutujui permintaan ku dengan syarat Nem harus diatas 36 dan disana nanti aku harus tinggal di Pondok Pesantren
Pada saat penerimaan Ijazah, aku kecewa karena nem UN ku tidak mencapai 36,hanya 34,7 tapi itu merupakan pencapaian yang lumayan bagus. Tapi aku tetap bertekad ingin SMA di Jogja. Tanggal 29 aku pergi ke Jogja bersma Ibuku untuk mendaftarkan SMA disana. Sekolah pertama yang aku datangi adalah SMA 8 Yogykarta. Aku tidak begitu yakin akan masuk sekolah terbaik di Jogja itu tapi kan tidak ada salahnya mencoba. Ketika ingin mengambil formulir ternyata harus disertakan SKHUN asli dan saat itu SKHUN ku belum keluar, aku langsung lemes. Tetapi, masku punya ide kalau di MAN Yogyakarta 1 bisa masuk tanpa SKHUN asli. Lalu, aku,ibuku bersama masku mendatangi sekolah tersebut. Setelah tes, aku langsung mencari pondok terdekat dari sekolah tersebut. Setelah mencari-cari akhirnya aku mendapatkan pondok pesantren yaitu Pondok Pesantren Al-Barokah yang letaknya tidak jauh dari sekolahku. Aku berangkat memakai sepeda.
Hari-hari ku jalani dengan bahagia disana hingga sekarang . disekolah itu aku mengikuti beberapa organisasi yaitu Tonti dan Rohis. Dan insya allah nanti ingin mendaftarkan diri menjadi anggota Mansa Capell yaitu grup Acapella Mansa, mudah-mudahan bisa bergabung kelak nanti. Aamiin.  

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS